Tuesday, July 30, 2019

Pohon Beringin Kembar Yogyakarta




Bila kita melakukan perjalanan ke Jojakarta, ada suatu tempat yang unik untuk dijalani yaitu Beringin Kembar, di tengah Alun-alun Kidul Selatan. Alun-alun ini dulunya di gunakan sebagai pusat kegiatan prajurit Keraton,  untuk berlatih ketangkasan dan mengasah konsentrasi.

Tentunya para prajurit Keraton dibekali dengan berbagai ilmu kedigjayaan yang berasal dari berbagai aliran kepercayaan pada masanya. Sebagai pusat kegiatan prajurit keraton selama berpuluh bahkan ratusan tahun, tentulah menjadikan alun-alun ini dipenuhi gabungan aura berbagai ilmu gaib yang pernah aktif dan pasti saja akan membekas dan tidak pernah terhapus.

Salah satu latihan konsentrasi bagi pasukan kerajaan dalam melatih konsentrasi disebut dengan "Mesangin" dan hingga hari ini kegiatan tersebut dapat dilakukan masyarakat bahkan pengunjung yang datang. Tentu saja yang membuat latihan konsentrasi ini beda dengan daerah lainnya, karena keberadaan Beringin Kembar yang dipercaya mampu mempengaruhi pelaku "mesangin" yang tidak memiliki konsentrasi yang kuat.

Untuk mencoba melatih konsentrasi yang disebut "mesangin", pengunjung dapat menyewa alat penutup mata sebesar Rp 10.000,-yang berada di luar area latihan. Kemudian anda dapat mencoba berjalan sejauh lk 50 meter dengan mata tertutup, apabila anda dapat berjalan lurus dan tepat melewati selah diantara dua pohon beringin kembar, berarti anda berhasil melewati salah satu tantangan menjadi Prajurit Keraton Ha ha ha.

Namun untuk dapat berjalan lurus dan diujung perjalanan dapat melewati selah diantara dua beringin kembar tidaklah mudah. Banyak yang sudah mencoba mengulang hingga lima kali juga tidak dapat berjalan lurus, akhirnya melenceng jauh  kekiri atau kekanan pohon beringin kembar. 

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, pohon beringin tersebut dihuni mahluk halus yang dapat mempengaruhi para pelaku mesangin, demikian juga dengan area tempat operasional para prajurit keraton yang umumnya dibekali kekuatan daya gaib akan membias pada area yang menjadikan area tersebut tertanam berbagai kekuatan magis.

Namun sebagai pengunjung dan masyarakat Era Digital, kita harus bangga dengan peninggalan leluhur kita, semua karya cipta leluhur adalah hasil daya upaya pada masanya yang di agungkan. Menghargai dan merawat peninggalannya adalah kewajiban bagi kita, karena tanpa mereka kita tidak pernah ada di dunia ini.


No comments:

Post a Comment

Saran dan masukan pengunjung sangat berarti bagi kami.